CAHAYA
A. PENGERTIAN CAHAYA
Dalam
kehidupan sehari-hari, kamu pasti telah mengenal cahaya, seperti cahaya
matahari dan cahaya lampu. Cahaya penting dalam kehidupan, sebab tanpa adanya
cahaya tidak mungkin ada kehidupan. Jika bumi tidak mendapat cahaya dari
Matahari, maka bumi akan gelap gulita dan dingin sehingga tidak mungkin ada
kehidupan. Para ahli telah meneliti cahaya untuk mengetahui sifat-sifatdan
karakteristik cahaya. Ada dua pendapat mengenai cahaya, yaitu cahaya dianggap
sebagai gelombang dan cahaya dianggap sebagai partikel. Setiap pendapat ini
mempunyai alasan masing-masing dan keduanya telah dibuktikan secara eksperimen.
Isaac Newton menyatakan bahwa cahaya adalah
partikel-partikel kecil yang disebut korpuskel. Bila suatu sumber cahaya
memancarkan cahaya maka partikel-partikel tersebut akan mengenai mata dan
menimbulkan kesan akan benda tersebut.
Huygens menyatakan bahwa cahaya merupakan
gelombang, karena sifat-sifat cahaya mirip dengan sifat-sifat gelombang bunyi.
Perbedaan antara gelombang cahaya dan gelombang bunyi terletak pada panjang
gelombang dan frekuensinya.
Maxwell menyatakan bahwa sesungguhnya
cahaya merupakan gelombang elektromagnetik karena kecepatan gelombang
elektromagnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu sebesar 3 × 108
m/s. Gelombang elektromagnetik tercipta dari perpaduan antara kuat medan
listrik dan kuat medan magnet yang saling tegak lurus. Gelombang
elektromagnetik juga termasuk gelombang transversal, yang ditunjukkan dengan
peristiwa polarisasi.
Berdasarkan
penelitian-penelitian lebih lanjut, cahaya merupakan suatu gelombang
elektromagnetik yang dalam kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti suatu
partikel. Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa gelombang
elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium
untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium.
Oleh karena itu, cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan memberi
kehidupan di dalamnya. Cahaya merambat dengan sangat cepat, yaitu dengan
kecepatan3 × 108 m/s, artinya dalam waktu satu sekon cahaya dapat menempuh
jarak 300.000.000 m atau 300.000 km.
B. SIFAT-SIFAT CAHAYA
Cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik. Karenanya cahaya memiliki sifat-sifat umum
dari gelombang, antara lain:
- Dalam suatu medium homogen (contoh: udara), cahaya merambat lurus. Perambatan cahaya disebut juga sebagai sinar. Cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya merambat ke segala arah. Bila medium yang dilaluinya homogen, maka cahaya merambat menurut garis lurus. Bukti cahaya merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap. Demikian pula dengan berkas lampu sorot pada malam hari. Berkas-berkas itu tampak sebagai batang putih yang lurus.
- Pada bidang batas antara dua medium (contoh: bidang batas antara udara dan air), cahaya dapat mengalami pemantulan atau pembiasan.
- Jika melewati celah sempit, dapat mengalami lenturan.
- Dapat mengalami interferensi.
- Dapat mengalami polarisasi.
Setiap benda
yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya, contohnya:
matahari, bintang, lampu, lilin, dan lain-lain. Sedangkan, benda-benda yang
tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap.
C. PEMANTULAN CAHAYA
Pemantulan
cahaya ada dua macam, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur.
Pemantulan
teraturterjadi
pada permukaan pantul yang mendatar atau rata. Ketika seberkas cahaya
mengenai permukaan pantul yang rata, seluruh cahaya yang datang akan
dipantulkan dengan arah yang teratur. Pemantulan teratur bersifat
menyilaukan, namun ukuran bayangan yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda.
Pemantulan teratur biasa terjadi pada cermin. Cermin merupakan alat yang
dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang mengenainya. Cermin ada tiga
macam, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
|
|
Pemantulan
baurterjadi
pada permukaan pantul yang tidak rata, misalnya dinding dan kayu. Ketika
cahaya mengenai permukaan pantul yang tidak rata maka cahaya tersebut
dipantulkan dengan arah yang tidak beraturan. Pemantulan baur dapat
mendatangkan keuntungan sebagai berikut.1. Tempat yang tidak terkena cahaya
secara langsung masih terlihat terang.2. Berkas cahaya pantulnya tidak
menyilaukan.
|
1. Pemantulan pada
cermin datar
Pada cermin
datar sinar datang yang sejajar garis normal akan dipantulkan dengan arah yang
sama, sedangkan sinar yang datang dengan sudut i akan dipantulkan dengan sudut
pantul i‘, dimana besarnya i = i‘. Sinar pantul kemudian
diperpanjang sehingga saling berpotongan. Sifat bayangan yang dihasilkan oleh
cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar. Bayangan
yang terbentuk pada cermin datar bersifat maya atau semu. Disebut bayangan maya
karena bayangan tersebut dibentuk melalui perpanjangan sinar-sinar cahaya. Bila
bayangan tersebut dibentuk langsung oleh sinar-sinar cahaya, tanpa ada
perpanjangan sinar, disebut bayangan nyata. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sifat
bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut:
- Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
- Tinggi (besar) bayang sama dengan tinggi (besar) benda
- Maya (semu)
Gambar 4. Pemantulan kupu-kupu pada cermin
datar
Bila kita
amati suatu benda melalui sebuah cermin, maka kita akan melihat objek asli
dengan bayangannya benar-benar mirip, tingginya sama, jaraknya sama hanya
bagian kiri terbalik menjadi bagian kanan
2. Pemantulan pada
cermin cekung
Cermin
cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar
sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada
satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Pada cermin
cekung terdapat tiga sinar istimewa seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.
1)
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
|
|
2)
Sinar datang melalui titik fokus, akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
|
|
3)
Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui
titik pusat kelengkungan cermin
|
|
4)
Berkas sinar datang dengan arah sembarang akan dipantulkan sedemikian
sehingga sudut datang sama dengan sudut pantul.
|
Untuk
membentuk bayangan sebuah benda yang terletak di depan cermin cekung, kita
cukup menggunakan dua buah berkas sinar istimewa di atas. Pembentukan bayangan
benda pada cermin cekung antara lain:
1)
Benda terletak antara F dan O(ruang 1)
|
Sifat
bayangan yang terbentuk adalah tegak, maya, diperbesar, terletak sebelum
titik O(ruang 4)
|
|
2)
Benda terletak pada titik F
|
Tidak akan
terbentuk bayangan atau bayangan ada di tak hingga.
|
|
3)
Benda terletak antara F dan P(ruang 2)
|
Sifat
bayangan yang terbentuk adalah terbalik, nyata, diperbesar, terletak setelah
titik P
|
|
4)
Benda terletak pada titik P
|
Sifat
bayangan yang terbentuk adalah terbalik, nyata, sama besar, terletak pada
titik P
|
|
5)
Benda terletak setelah titik P
|
Sifat
bayangan yang terbentuk adalah terbalik, nyata, diperkecil, terletak antara F
dan P.
|
3. Pemantulan pada
cermin cembung
Cermin
cembung memiliki sifat yang dapat menyebarkan cahaya (divergen). Dengan
demikian, jika terdapat berkasberkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin
cembung, maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan disebarkan dari satu titik
yang sama.
Gambar 6. Cermin cembung bersifat menyebarkan
cahaya
Pada cermin
cembung berlaku hukum pemantulan sinar istimewa, yaitu sebagai berikut:
1)
Berkas sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah
berasal dari titik fokus (F).
|
|
2)
Berkas sinar datang menuju titik fokus (F) akan dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama.
|
|
3)
Berkas sinar datang menuju pusat kelengkungan (P) akan dipantulkan kembali
seolah-olah berasal dari pusat kelengkungan (P).
|
|
4)
Berkas sinar datang dengan arah sembarang akan dipantulkan sedemikian
sehingga sudut datang sama dengan sudut pantul.
|
Untuk
membentuk bayangan sebuah benda yang terletak di depan cermin cembung, kita
cukup menggunakan 2 buah berkas sinar istimewa di atas. Bayangan benda pada
cermin cembung selalu berada antara titik O dan F. Perhatikan gambar berikut!
Benda
berada di depan cermin cembung
|
Sifat
bayangan selalutegak, maya, diperkecil,terletak di antara titik O
dan titik
F
|
4. Hubungan antara Jarak
Benda, Jarak Bayangan, dan Jarak Fokus
Hubungan
antara jarak benda, jarak bayangan, dan fokus adalah sebagai berikut:
1/f=1/s+1/s’
dengan:
s =
jarak benda ke cermin
s’ = jarak bayangan ke cermin
f
= jarak
fokus
Pada cermin cekung,
titik fokus (f) bernilai positif. Jika s’ yang dihasilkan
bernilai negatif, maka bayangan yang terbentuk adalah maya. Sedangkan,
cermin cembung memiliki titik fokus (f) negatif.
Bayangan
benda yang dibentuk oleh cermin cermin cekung dapat lebih besar atau lebih
kecil dari ukuran bendanya. Sedangkan, bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung selalu lebih kecil dari ukuran bendanya. Jika ukuran bayangan yang
terbentuk lebih besar dari ukuran bendanya, maka dikatakan bayangan diperbesar.
Sebaliknya, jika bayangan yang terbentuk lebih kecil dari
ukuran
bendanya, maka dikatakan bayangan diperkecil. Perbandingan antara tinggi
bayangan dengan tinggi benda disebut perbesaran bayangan yang dirumuskan
sebagai berikut:
M=h’/h=s’/s
dengan:
M =
perbesaran bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
No comments:
Post a Comment